INTERAKSI SOSIAL EDUKATIF ORANG TUA DAN ANAK

     Interaksi sosial edukatif orang tua dan anak adalah pemberian cinta dan ksih sayang dan ketrampilan berhubungan dengan sosial termasuk etika dan nilai.  Beberapa manfaat pengasuhan sosial emosional antara lain:
1.    empati,
2.    mengendalikan amarah
3.    kemandirian
4.    disukai, ketekunan
5.    kesetiakawanan
6.    keramahan dan sikap hormat
7.    kemampuan beradaptasi
8.    kemampuan memecahkan masalah
9.    kecakapan sosial
10.    integritas dan konsisten
11.    komitmen jujurberfikir terbuka
12.    kreatif, adil, dan bijaksana
13.    kemampuan mendengarkan
14.    kemampuan berkomunikasi, motivasi
15.    kemampuan bekerjasama
16.    keinginan untuk berkontribusi dll.

Langkah orang tua dalam melatih emosional anak:
1.    Menyadari emosi anaknya.
2.     Mengakui emosi itu sebagai peluang untuk kedekatan dan mengajar.
3.     Mendengarkan dengan penuh empati dan meneguhkan perasaan anak tersebut.
4.    Menolong anaknya menemukan kata-kata untuk memberi nama emosi yang sedang dialaminya.
5.     Menentukan batas-batas sambil membantu anak memecahkan masalah yang dihadapi.
Pengaruh dari pola asuh dalam mengembangkan sosial emosional anak, dalam perkembangan sosio-emosional anak, tentu ada beberapa faktor yang ikut mempengaruhinya. Ada 3 faktor yang mempengaruhi perkembangan sosio-emosional anak yaitu:   
1.    Ada tiga tipe gaya atau cara orang tua mendidik anak yakni: otoriter, permisif, dan otoritatif.


Tipe
Perilaku orang tua
Karakteristik anak
Otoriter
Kontrol yang ketat dan penilaian
yang kritis terhadap perilaku anak,
sedikit dialog (memberi dan menerima)
secara verbal, serta kurang hangat dan
 kurang terjalin secara emosional
Menarik diri dari pergaulan serta tidak
puas dan tidak percaya terhadap orang lain
Permisif
Tidak mengontrol, tidak menuntut,
 sedikit menerapkan hukuman dan kekuasaan, penggunaan nalar, hangat & menerima
Kurang dalam harga diri, kendali diri, dan kecenderungan untuk bereksplorasi
otoritatif
Mengontrol, menuntut, hangat, reseptif,
rasional, berdialog (memberi dan
menerima) secara verbal,
 sertamenghargai disiplin, kepercayaan
 diri, dan keunikan
Mandiri, bertanggung jawab secara sosial, memiliki kendali diri, bersifat eksplloratif,
dan percaya diri


Contoh penerapan teknis pengasuhan sosial emosional dapat dilakukan dengan beberapa pola, yaitu:
1.   Bermain pada anak.
      Bermain merupakan salah satu cara yang tepat untuk melepaskan atau menumpahkan seluruh energi dan perasaan yang dimiliki anak termasuk didalamnya emosi anak. Selain itu biasanya dengan bermain anak juga dapat mengembangkan hubungan sosial mereka. Permainan yang dapat melatih kecerdasan sosial emosional antara lain:
          a.    Bermain peran dengan boneka tangan maupun wayang.
          b.    Film pembelajaran bermuatan nilai sosial emosional
          c.    Ajak anak keluar rumah untuk berinteraksi dengan orang lain
          d.    Ajak anak bermain kelompok (cooperatif play), seperti: sepak bola.
2. Sentuhan, belaian dan pelukan kepada anak.
    Interaksi antara orang tua dengan anak sangat berpengaruh terhadap kecerdasan sosial emosional anak. Sentuhan, belaian dan pelukan yang diberikan kepada anak merupakan beberapa cara yang tepat untuk membangun hubungan baik atau kelekatan antara orang tua dengan anak
3.  Pemberian kata positif dan empati orang tua terhadap anak.
     Kata positif yang diberikan kepada anak membuat anak termotifasi untuk melakukan dan mengulangi perilaku yang positif dan membuat anak percaya diri. Sedangkan empati dari orang tua membuat anak merasa orang tua berada di pihaknya, terutama saat anak memiliki masalah, empati dari orang tua sangatlah penting agar anak dapat lebih tenang dan merasa orang tua merasakan apa yang anak rasakan.


                                 
[1]Norma, Tarazi Wahai Ibu Kenali Anakmu, Mitra Pustaka Juli 2001


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama