I. PENDAHULUAN
Dalam sistem pendidikan sekarang, peserta didik dipacu dan dilatih untuk mengembangkan ketrampilan ilmiah seperti mencari, mengumpulkan, mengamati, bereksperimen, dan menyimpulkan data yang telah ada. Dengan bantuan media pembelajaran dan sumber belajar yang sudah disiapkan lembaga sekolah sangat berpengaruh terhadap perkembangan ketrampilan berpikir peserta didik tersebut.
Salah satu sumber belajar yang dapat dimanfaatkan adalah laboratorium. Laboratorium merupakan infrastruktur sekolah yang mendukung kegiatan belajar mengajar di sekolah, seperti bidang ilmu bahasa dan ilmu pengetahuan alam (fisika, biologi, dan kimia) yang menuntut adanya pembuktian antara teori yang didapatkan dengan realita yang sebenarnya. Apalagi dengan diberlakukannya KTSP (Kurukulum Tingkat Satuan pendidikan), siswa tidak hanya dituntut untuk membuktikan tetapi dituntut pula untuk dapat menemukan suatu konsep.
Laboratorium merupakan sumber belajar yang efektif untuk mencapai kompetensi yang diharapkan bagi siswa. Banyak fungsi Dan manfaat yang dapat diambil dari penggunaan laboratorium. Oleh karena itu untuk mengoptimalkan fungsi laboratorium perlu dikelola secara baik untuk kelancaran proses belajar mengajar.
II. RUMUSAN MASALAH
A. Apa makna laboraturium sebagai sumber belajar?
B. Bagaimana manfaat dan fungsi Laboraturium sebagai sumber belajar?
III. PEMBAHASAN
A. Laboraturium Sebagai Sumber Belajar
Sumber belajar yang dipakai dalam pendidikan merupakan suatu sistem yang terdiri dari sekumpulan bahan atau situasi yang diciptakan dengan sengaja dan dibuat agar memungkinkan siswa belajar sesuai individu. Sumber belajar seperti inilah yang disebut dengan media pendidikan atau media instruksional.
Sebuah sumber belajar harus berorientasi pada siswa secara individual, yaitu suatu sumber belajar yang tidak berorientasi kepada guru/lembaga pendidikan saja. Dengan demikian situasi laboratorium dapat dijadikan sumber belajar dengan cara yang fleksibel, yang nantinya siswa dapat menggunakan berbagai fasilitas laboratorium yang ada secara leluasa.[1]
Laboratorium adalah tempat belajar mengajar melalui metode pratikum yang dapat menghasilkan pengalaman belajar di mana siswa berinteraksi dengan berbagai alat dan bahan untuk mengobservasi gejala-gejala yang dapat diamati secara langsung dan dapat membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Lalu definisi laboratorium menurut:
1. Procter
Laboratorium adalah tempat atau ruangan di mana para ilmuwan bekerja dengan peralatan untuk penyelidikan dan pengujian terhadap suatu bahan atau benda.
2. ISO / IEC Guide
Laboratorium adalah instalasi atau lembaga yang melaksanakan pengujian.[2]
Sedangkan Laboratorium menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah tempat atau kamar tertentu yang dilengkapi dengan peralatan untuk mengadakan suatu percobaan.[3]
Laboratorium juga memiliki klasifikasi, yaitu:
a. Laboratorium pendidikan, adalah laboratorium yang digunakan untuk lembaga pendidikan terutama tingkat SD, SMP, SMA.
b. Laboratorium riset, adalah laboratorium yang digunakan oleh para praktisi keilmuwan dalam upaya menemukan sesuatu untuk meneliti suatu hal yang dibidanginya.
B. Fungsi dan Manfaat Laboraturium sebagai Sumber Belajar
Pasal 43 Keputusan Menterei Agama No. l7 Tahun 1988 ditetapkan pula fungsi Laboratorium untuk :
a) Mempersiapkan sarana penunjang untuk melaksanakan pendidikan dan pembelajaran sesuai dengan bidang studi yang bersangkutan.
b) Mempersiapkan sarana penunjang untuk melaksanakan penelitian dan pengembangan sesuai dengan bidang studi yang bersangkutan.[4]
Sedangkan menurut Sukarso (2005), secara garis besar fungsi laboratorium dalam proses pendidikan adalah sebagai berikut:
a. Sebagai tempat untuk berlatih mengembangkan keterampilan intelektual melalui kegiatan pengamatan, pencatatan dan pengkaji gejala-gejala alam.
b. Mengembangkan keterampilan motorik siswa. Siswa akan bertambah keterampilannya dalam mempergunakan alat-alat media yang tersedia untuk mencari dan menemukan kebenaran.
c. Memberikan dan memupuk keberanian untuk mencari hakekat kebenaran ilmiah dari sesuatu objek dalam lingkungn alam dan sosial.
d. Memupuk rasa ingin tahu siswa sebagai modal sikap ilmiah seseorang calon ilmuan.
e. Membina rasa percaya diri sebagai akibat keterampilan dan pengetahuan atau penemuan yang diperolehnya.
Selain fungsi yang telah disebutkan di atas, sebagai sumber belajar Laboraturium juga memiliki peran penting yang bermanfaat dalam pencapaian tiga tujuan pembelajaran yaitu :
a. Keterampilan kognitif, misalnya melatih agar teori dapat dimengerti dan agar teori dapat diterapkan pada keadaan problem nyata.
b. Keterampilan afektif, misalnya belajar bekerja sama, belajar menghargai bidangnya dan belajar merencanakan kegiatan secara mandiri.
c. Keterampilan psikomotorik, misalnya belajar memasang peralatan sehingga betul-betul berjalan, dan berjalan memakai peralatan dan instrumen tertentu.
Meskipun Laboraturium sangat besar manfaat dan kegunannya, akan tetapi praktik di laboraturium juga memiliki kelemahan, disamping kelebihannya. Kelebihan dari praktik di Laboraturium :
a. Melibatkan siswa secara langsung dalam mengamati suatu proses.
b. Siswa dapat meyakini hasilnya, karena mereka secara langsung mengamati, mendengarkan, meraba, dan melihat.
c. Siswa akan mempunyai kemampuan dalam keterampilan mengelola alat, mengadakan percobaan, membuat kesimpulan, menulis laporan, dan mampu berfikir analisis.
d. Siswa lebih cenderung menyukai obyek yang nyata di alam sekitarnya.
e. Memupuk dan mengembangkan sikap berfikir ilmiah, sikap inovatif dan saling bekerja sama.
f. Membangkitkan minat ingin tahu, memperkaya pengalaman keterampilan kerja dan pengalaman berfikir ilmiah.
Sedangkan kekurangan dari praktik di Laboraturium :
a. Guru harus benar-benar mampu menguasai materi dan keterampilan.
b. Tidak semua mata pelajaran dapat di praktikkan dan tidak semua diajarkan dengan metode praktik.
c. Alat-alat dan bahaan yang mahal harganya dapat menghambat untuk melakukan praktek.
d. Banyak waktu yang diperlukan untuk praktik, sehingga kemungkinan dapat dilaksanakan diluar jam pelajaran.[5]
Dalam sistem pendidikan sekarang, peserta didik dipacu dan dilatih untuk mengembangkan ketrampilan ilmiah seperti mencari, mengumpulkan, mengamati, bereksperimen, dan menyimpulkan data yang telah ada. Dengan bantuan media pembelajaran dan sumber belajar yang sudah disiapkan lembaga sekolah sangat berpengaruh terhadap perkembangan ketrampilan berpikir peserta didik tersebut.
Salah satu sumber belajar yang dapat dimanfaatkan adalah laboratorium. Laboratorium merupakan infrastruktur sekolah yang mendukung kegiatan belajar mengajar di sekolah, seperti bidang ilmu bahasa dan ilmu pengetahuan alam (fisika, biologi, dan kimia) yang menuntut adanya pembuktian antara teori yang didapatkan dengan realita yang sebenarnya. Apalagi dengan diberlakukannya KTSP (Kurukulum Tingkat Satuan pendidikan), siswa tidak hanya dituntut untuk membuktikan tetapi dituntut pula untuk dapat menemukan suatu konsep.
Laboratorium merupakan sumber belajar yang efektif untuk mencapai kompetensi yang diharapkan bagi siswa. Banyak fungsi Dan manfaat yang dapat diambil dari penggunaan laboratorium. Oleh karena itu untuk mengoptimalkan fungsi laboratorium perlu dikelola secara baik untuk kelancaran proses belajar mengajar.
II. RUMUSAN MASALAH
A. Apa makna laboraturium sebagai sumber belajar?
B. Bagaimana manfaat dan fungsi Laboraturium sebagai sumber belajar?
III. PEMBAHASAN
A. Laboraturium Sebagai Sumber Belajar
Sumber belajar yang dipakai dalam pendidikan merupakan suatu sistem yang terdiri dari sekumpulan bahan atau situasi yang diciptakan dengan sengaja dan dibuat agar memungkinkan siswa belajar sesuai individu. Sumber belajar seperti inilah yang disebut dengan media pendidikan atau media instruksional.
Sebuah sumber belajar harus berorientasi pada siswa secara individual, yaitu suatu sumber belajar yang tidak berorientasi kepada guru/lembaga pendidikan saja. Dengan demikian situasi laboratorium dapat dijadikan sumber belajar dengan cara yang fleksibel, yang nantinya siswa dapat menggunakan berbagai fasilitas laboratorium yang ada secara leluasa.[1]
Laboratorium adalah tempat belajar mengajar melalui metode pratikum yang dapat menghasilkan pengalaman belajar di mana siswa berinteraksi dengan berbagai alat dan bahan untuk mengobservasi gejala-gejala yang dapat diamati secara langsung dan dapat membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Lalu definisi laboratorium menurut:
1. Procter
Laboratorium adalah tempat atau ruangan di mana para ilmuwan bekerja dengan peralatan untuk penyelidikan dan pengujian terhadap suatu bahan atau benda.
2. ISO / IEC Guide
Laboratorium adalah instalasi atau lembaga yang melaksanakan pengujian.[2]
Sedangkan Laboratorium menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah tempat atau kamar tertentu yang dilengkapi dengan peralatan untuk mengadakan suatu percobaan.[3]
Laboratorium juga memiliki klasifikasi, yaitu:
a. Laboratorium pendidikan, adalah laboratorium yang digunakan untuk lembaga pendidikan terutama tingkat SD, SMP, SMA.
b. Laboratorium riset, adalah laboratorium yang digunakan oleh para praktisi keilmuwan dalam upaya menemukan sesuatu untuk meneliti suatu hal yang dibidanginya.
B. Fungsi dan Manfaat Laboraturium sebagai Sumber Belajar
Pasal 43 Keputusan Menterei Agama No. l7 Tahun 1988 ditetapkan pula fungsi Laboratorium untuk :
a) Mempersiapkan sarana penunjang untuk melaksanakan pendidikan dan pembelajaran sesuai dengan bidang studi yang bersangkutan.
b) Mempersiapkan sarana penunjang untuk melaksanakan penelitian dan pengembangan sesuai dengan bidang studi yang bersangkutan.[4]
Sedangkan menurut Sukarso (2005), secara garis besar fungsi laboratorium dalam proses pendidikan adalah sebagai berikut:
a. Sebagai tempat untuk berlatih mengembangkan keterampilan intelektual melalui kegiatan pengamatan, pencatatan dan pengkaji gejala-gejala alam.
b. Mengembangkan keterampilan motorik siswa. Siswa akan bertambah keterampilannya dalam mempergunakan alat-alat media yang tersedia untuk mencari dan menemukan kebenaran.
c. Memberikan dan memupuk keberanian untuk mencari hakekat kebenaran ilmiah dari sesuatu objek dalam lingkungn alam dan sosial.
d. Memupuk rasa ingin tahu siswa sebagai modal sikap ilmiah seseorang calon ilmuan.
e. Membina rasa percaya diri sebagai akibat keterampilan dan pengetahuan atau penemuan yang diperolehnya.
Selain fungsi yang telah disebutkan di atas, sebagai sumber belajar Laboraturium juga memiliki peran penting yang bermanfaat dalam pencapaian tiga tujuan pembelajaran yaitu :
a. Keterampilan kognitif, misalnya melatih agar teori dapat dimengerti dan agar teori dapat diterapkan pada keadaan problem nyata.
b. Keterampilan afektif, misalnya belajar bekerja sama, belajar menghargai bidangnya dan belajar merencanakan kegiatan secara mandiri.
c. Keterampilan psikomotorik, misalnya belajar memasang peralatan sehingga betul-betul berjalan, dan berjalan memakai peralatan dan instrumen tertentu.
Meskipun Laboraturium sangat besar manfaat dan kegunannya, akan tetapi praktik di laboraturium juga memiliki kelemahan, disamping kelebihannya. Kelebihan dari praktik di Laboraturium :
a. Melibatkan siswa secara langsung dalam mengamati suatu proses.
b. Siswa dapat meyakini hasilnya, karena mereka secara langsung mengamati, mendengarkan, meraba, dan melihat.
c. Siswa akan mempunyai kemampuan dalam keterampilan mengelola alat, mengadakan percobaan, membuat kesimpulan, menulis laporan, dan mampu berfikir analisis.
d. Siswa lebih cenderung menyukai obyek yang nyata di alam sekitarnya.
e. Memupuk dan mengembangkan sikap berfikir ilmiah, sikap inovatif dan saling bekerja sama.
f. Membangkitkan minat ingin tahu, memperkaya pengalaman keterampilan kerja dan pengalaman berfikir ilmiah.
Sedangkan kekurangan dari praktik di Laboraturium :
a. Guru harus benar-benar mampu menguasai materi dan keterampilan.
b. Tidak semua mata pelajaran dapat di praktikkan dan tidak semua diajarkan dengan metode praktik.
c. Alat-alat dan bahaan yang mahal harganya dapat menghambat untuk melakukan praktek.
d. Banyak waktu yang diperlukan untuk praktik, sehingga kemungkinan dapat dilaksanakan diluar jam pelajaran.[5]
[1] Fred Percival & Henry Ellington, Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Erlangga, 1984), hlm. 125-126.
[2]Mita Indah Riski Siregar, http://mitaindahrizki.blogspot.com/2012/05/laboratorium-sebagai-pusat-sumber.html, diunduh pada Rabu, 15 Mei 2013 pukul 11.39 WIB.
[3] Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), hlm. 621.
[4] LP3-I, http://lp3i.tarbiyah.uin-malang.ac.id/statis-5-fungsi.html di unduh pada Rabu, 15 Mei 2013 pukul 11.29 WIB.
[5] Mursyidi Syidiq, Pemanfaatan Laboraturium sebagai Sumber Belajar, (Httpcaramembuatblog8889.Blogspot.Com201212pemanfaatan-Laboraturium-Sebagai-Sumber.Html) diunduh pada tanggal 14 Mei 2013 pkl 09.45 WIB.
Posting Komentar