(Fasal) wajib mengeluarkan zakat fitrah dengan tiga syarat. Zakat fitrah diungkapkan dengan bahasa “zakat fithrah” maksudnya zakat badan. | (فَصْلٌ وَتَجِبُ زَكَاةُ الْفِطْرِ) وَيُقَالُ لَهَا زَكَاةُ الْفِطْرَةِ أَيِ الْخِلْقَةِ (بِثَلَاثَةِ أَشْيَاءِ |
-syarat tersebut adalah- Islam. Maka tidak wajib membayar zakat fitrah bagi orang kafir asli kecuali untuk budak dan keluarganya yang beragama Islam. | الْإِسْلَامِ) فَلَا فِطْرَةَ عَلَى كَافِرٍ أَصْلِيٍّ إِلَّا فِيْ رَقِيْقِهِ وَقَرِيْبِهِ الْمُسْلِمِيْنَ |
-syarat kedua- sebab terbenamnya matahari di hari terakhir bulan Romadlon. | (وَبِغُرُوْبِ الشَّمْسِ مِنْ آخِرِ يَوْمٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ) |
Kalau demikian, maka wajib membayar zakat fitrah dari orang yang meninggal dunia setelah terbenamnya matahari, tidak dari anak yang dilahirkan setelah terbenamnya matahari. | وَحِيْنَئِذٍ فَتُخْرَجُ زَكَاةُ الْفِطْرَةِ عَمَنْ مَاتَ بَعْدَ الْغُرُوْبِ دُوْنَ مَنْ وُلِدَ بَعْدَهُ |
-syarat ke tiga- wujudnya kelebihan. Yaitu seseorang memiliki lebihan dari bahan makanan untuk dirinya sendiri dan keluarganya di hari tersebut, maksudnya siang harinya hari raya Idul Fitri, begitu juga untuk malam harinya. | (وَوُجُوْدِ الْفَضْلِ) وَهُوَ يَسَارُ الشَّخْصِ بِمَا يَفْضُلُ (عَنْ قُوْتِهِ وَقُوْتِ عِيَالِهِ فِيْ ذَلِكَ الْيَوْمِ) أَيْ يَوْمِ عِيْدِ الْفِطْرِ وَكَذَا لَيْلَتُهُ أَيْضًا |
Seseorang wajib mengeluarkan zakat untuk dirinya sendiri dan orang-orang yang wajib ia nafkahi yang beragama Islam. | (وَيُزَكِّي) الشَّخْصُ (عَنْ نَفْسِهِ وَعَمَنْ تَلْزَمُهُ نَفَقَتُهُ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ) |
Maka bagi orang muslim tidak wajib mengeluarkan zakat fitrah untuk budak, kerabat dan istrinya yang beragama kafir, walaupun wajib ia nafkahi. | فَلَا يَلْزَمُ لِمُسْلِمٍ فِطْرَةُ عَبْدٍ وَقَرِيْبٍ وَزَوْجَةٍ كُفَّارٍ وَإِنْ وَجَبَتْ نَفَقَتُهُمْ |
Ukuran Zakat Fitrah
Ketika seseorang wajib membayar zakat fitrah, maka ia harus mengeluarkan satu sha’ makanan pokok daerahnya, jika ia adalah orang yang bertempat tinggal di suatu negara. | وَإِذَا وَجَبَتِ الْفِطْرَةُ عَلَى الشَّخْصِ فَيُخْرِجُ (صَاعًا مِنْ قُوْتِ بَلَدِهِ) إِنْ كَانَ بَلَدِيًّا |
Jika di daerahnya terdapat beberapa makanan pokok, namun ada sebagiannya yang lebih dominan, maka wajib mengeluarkan dari jenis sebagian makanan tersebut. | فَإِنْ كَانَ فِي الْبَلَدِ أَقْوَاتٌ غَلَبَ بَعْضُهَا وَجَبَ الْإِخْرَاجُ مِنْهُ |
Seandainya seseorang bertempat tinggal di hutan yang tidak memiliki makanan pokok, maka ia wajib mengeluarkan zakat berupa makanan pokok daerah yang terdekat darinya. | وَلَوْ كَانَ الشَّخْصُ فِيْ بَادِيَةٍ لَا قُوْتَ فِيْهَا أَخْرَجَ مِنْ قُوْتِ أَقْرَبِ الْبِلَادِ إِلَيْهِ |
Orang yang tidak memiliki lebihan satu sho’, akan tetapi hanya sebagian sho’ saja, maka ia wajib mengeluarkan sebagian tersebut. | وَمَنْ لَمْ يُوْسِرْ بِصَاعٍ بَلْ بِبَعْضِهِ لَزِمَهُ ذَلِكَ الْبَعْضُ |
Ukuran satu sho’ adalah lima rithl lebih sepertiga rithl negara Iraq. | (وَقَدْرُهُ) أَيِ الصَّاعِ (خَمْسَةُ أَرْطَالٍ وَثُلُثٌ بِالْعِرَاقِيِّ) |
Rithl negara Iraq telah dijelaskan di dalam bab “Nishabnya Zuru’”. | وَسَبَقَ بَيَانُ الرِّطْلِ الْعِرَاقِيِّ فِيْ نِصَابِ الزُّرُوْعِ. |
(Sumber : Kitab Fathul Qorib)
Baca juga artikel kami lainnya : Cara Mengusir Setan dan Iblis
Posting Komentar