KHUTBAH JUM'AT: KEUTAMAAN BULAN RAJAB


Jum’at kali ini bertepatan dengan Bulan Rajab, di mana pada bulan ini karena ia termasuk bulan haram, banyak kemudian memberikan tafsiran dengan melakukan amal ibadah karena keutamannya yang dijadikan sebagai bulan haram. Dan inilah tema pada jum’at kali ini di Masjid Ainul Yaqin Universitas Islam Malang (UNISMA).
Khatib memulai khutbah jum’at dengan bercerita beberapa masa lalu di mana ia tiba-tiba mendapatkan selebaran di depan rumahnya, dan beberapa hari lalu juga ia mendapatkan selebaran yang sama. Isi selebaran itu intinya adalah menolak adanya amalan-amalan khsuus di bulan rajab dan sesatnya para pelaku amalan-amalan tersebut. khatib sangat menyayangkan hal itu, karena menrut khatib bulan rajab adalah bulan yang dimuliakan oleh Allah dan Rasulnya, dan pada bulan rajab dianjurkan untuk melakukan banyak amal ibadah.
Dengan peristiwa yang terjadi tersebut menjadikan khatib tertetik menganggkat tema tentang rajab dan sekaligus menjawab tuduhan-tuduhan dari orang-orang yang menganggap bahwa pada bulan rajab tidak ada amalan-amalan yang dianjurkan oleh rasulullah. Dan sebagai permulaan khatib membacakan surah al-taubah ayat 36
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِندَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌحُرُمٌ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ
Artinya: “Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, Maka janganlah kamu Menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa”.
Empat bulan haram yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah bulan Zulka’dah, Zulhijjah, Muharram dan rajab. Pada empat bulan ini dinamakan dengan haram karena padanya dilarang orang melakukan perbuatan aniaya dan peperangan, baik secara fisik memerangi orang atau non fisik dengan melakukan makar atau pembunuhan karakter dengan menyebarkan sebaran yang memuat kesesatan orang yang melakukan amalan bulan rajab.
Dalam banyak hadis banyak ditemukan keutamaan berpuasa di Bulan Rajab, orang yang puasa pada hari pertama bulan rajab, maka ia telah dihapuskan dosanya setahun yang lalu, pada hari kedua akan dihapuskan dosanya sebulan yang lalu, dan hari ketiga dihapuskan dosanya seminggu yang lalu. Ada beberapa berikut keutamaan berpuasa dalam hadis nabi:
1.    "Barang siapa berpuasa pada bulan Rajab sehari, maka laksana ia puasa selama sebulan, bila puasa 7 hari maka ditutuplah untuknya 7 pintu neraka Jahim, bila puasa 8 hari maka dibukakan untuknya 8 pintu surga, dan bila puasa 10 hari maka digantilah dosa-dosanya dengan kebaikan."
2.    Riwayat al-Thabarani dari Sa'id bin Rasyid: “Barangsiapa berpuasa sehari di bulan Rajab, maka ia laksana  berpuasa setahun, bila puasa 7 hari maka ditutuplah untuknya pintu-pintu neraka jahanam, bila puasa 8 hari dibukakan untuknya 8 pintu surga, bila puasa 10 hari, Allah akan mengabulkan semua permintaannya....."
3.    "Sesungguhnya di surga terdapat sungai yang dinamakan Rajab, airnya lebih putih daripada susu dan rasanya lebih manis dari madu. Barangsiapa puasa sehari pada bulan Rajab, maka ia akan dikaruniai minum dari sungai tersebut".
4.    Riwayat (secara mursal) Abul Fath dari al-Hasan, Nabi Muhammad SAW bersabda: "Rajab itu bulannya Allah, Sya'ban bulanku, dan Ramadan bulannya umatku." 
5.    Sabda Rasulullah SAW lagi : “Pada malam mi’raj, saya melihat sebuah sungai yang airnya lebih manis dari madu, lebih sejuk dari air batu dan lebih harum dari minyak wangi, lalu saya bertanya pada Jibril a.s.: “Wahai Jibril untuk siapakan sungai ini ?” Maka berkata Jibril a.s.: “Ya Muhammad sungai ini adalah untuk orang yang membaca salawat untuk engkau di bulan Rajab ini”.

Menurut khatib, tidak mungkin para sahabat Nabi dan para tabi’in berbohong dalam menyampaikan hadis. Sedangkan mereka berada dalam kurun yang terbaik. Oleh karena itu kita tidak perlu ragu dengan anggapan orang yang merasa bahwa di dalam Bulan Rajab tidak ada Puasa Rajab atau tidak ada amalan pada Bulan Rajab. Ini menunjukkan kedangkalan ilmu mereka dalam menelaah hadis Nabi dan sumber lainnya.
Itulah inti dari khutbah di Masjid Ainul Yaqin Universitas Islam Malang (UNISMA) yang pada intinya menolak adanya kesesatan orang yang melalukan amaliyah Rajab, karena khatib menganggap ada dasarnya dalam hadis nabi, walaupun khatib tidak membaca teks aslinya dalam bahasa arab dan perawinya secara jelas, hanya menyebut sahabat nabi saja.
Demikian, segala sesuatu diserahkan kepada pembaca, menerima atau tidak itu tergantung keyakinan dan kepercayaan setiap orang, tidak bisa dipaksakan. Anda yang menganggap tidak ada amalan bulan rajab dipersilahkan, begitu juga sebaliknya. Yang terpenting kita harus belajar dan belajar tanpa batas waktu. Wallahu ‘a’lam bi al-shawab

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama