STUDI KAWASAN ISLAM DI TURKI

I. PENDAHULUAN
Peradaban Islam dengan pengaruh Arab dan Persia menjadi warisan yang mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. Islam di masa kekhalifahan Turki Utsmani diterapkan sebagai agama yang mengatur hubungan antara manusia sebagai makhluk dengan Khalik, dan juga suatu sistem sosial yang melandasi kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Perkembangan selanjutnya memperlihatkan pengaruh yang kuat kedua peradaban tersebut (Arab-Persia) ke dalam kebudayaan bangsa Turki. Kondisi ini sering kali menimbulkan kekeliruan pada masyarakat awam yang sering menganggap bahwa bangsa Turki sama dengan bangsa Arab
Turki merupakan Negara yang unik dilihat dari segi letak. Turki merupakan Negara yang berada di 2 benua, yaitu Eropa dan Asia Barat Daya. Selain letaknya yang unik, sejarah Islam di Turki juga sangat menarik. Ini disebabkan Turki pernah menjadi pusat kekhalifahan Islam dan pusat peradaban Dunia. Dalam makalah ini akan dipaparkan mengenai letak geografis Turki, Sistem Pemerintahan, Perkembangan islam disana serta karakteristik islam diTurki.

II. RUMUSAN MASALAH
A. Bagaimana Letak Geografis dan Sistem Pemerintahan Turki?
B. Bagaimana Perkembangan Islam di Turki serta Faktor yang Mempengaruhinya?
C. Bagaimana Karakteristik Islam di Turki?

III. PEMBAHASAN
A. Letak Geografis dan Sistem Pemerintahan
1. Letak Geografis
Turki terletak di Asia Barat Daya. Turki yang sekarang sebelah barat berbatasan dengan selat Dardanela dan Yunani, sebelah selatan berbatasan dengan pulau Siprus, Suriah dan Irak, sebelah timur berbatasan dengan Armenia, dan Irak, sebelah utara berbatasan dengan Laut Hitam, dan Bulgaria.
Ibukota Turki di Ankara, sedangkan kota terbesar dan terpenting adalah Istanbul. Luas wilayah 780.580 yang terbagi menjadi 81 provinsi. Jumlah penduduk sekitar 69.660.559 jiwa dengan angka kepadadatan penduduk 89 jiwa/. Mayoritas penduduk beragama Islam. Mayoritas suku bangsa adalah Turki, dan sebagian kecil Kurdi, Arab, Yunani, dan Yahudi.
Hasil sumber alamnya berupa antomoni, asbes, batu bara, kromium, mercury, minyak, tembaga, dan lain-lain. Hasil pertanian berupa kacang-kacanganan, gula, opium, sereal, tembakau, dan lain-lain. Hasil industry adalah baja, kertas, mebel, barang pecah-belah, sepatu, sutra, tekstil, dan lain-lain.

2. Sistem Pemerintahan
Bentuk pemerintahan Turki adalah Republik Parlementer setelah sebelumnya Kesultanan hingga tahun 1922 dengan Sultan Muhammed sebagai Sultan terakhir. Kepala Negara adalah Presiden dan Kepala Pemerintahan adalah Perdana Menteri.
Dari Sultan Tughril I sampai Sultan Malik Shah II merupakan sultan-sultan dari Kesultanan Seljuk. Pada tahun 1104 Kesultanan Seljuk terpecah dari Sultan Ustman hingga Sultan Muhammed VI merupakan sultan-sultan dari Kesultanan Ottoman. Setelah pemerinytahan Sultan Muhammed VI Turki menjadi Negara Republik. Mustafa Kemal Ataturk menjadi Presiden pertama Turki. [1]

B. Perkembangan Islam di Turki dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya
1. Sejarah Masuknya Islam di Turki
Sebelum dibahas bagaimana perkembangan Islam di Turki perlu di ketahui dulu bagaimana sejarah masuknya Islam di sana.
Memasuki tahun pertama Masehi, wilayah Turki yang saat itu bernama Kerajaan Bizantium dikuasai Romawi selama empat abad. Kekuasaan Romawi dijatuhkan kaum Barbar. Pada masa inilah ibukota kerajaan dipindahkan dari Roma ke Konstatinopel (sekarang Istanbul).
Pada abad ke-12 Bizantium jatuh ke dalam kekuasaan Kerajaan Ottoman yang dipimpin Raja Osman I. Inilah masa keemasan Turki Ottoman. Pada masa inilah pemerintahan Turki Ottoman memperoleh pengaruh Islam yang kuat .
Setelah Osman I meninggal, kekuasaan Kesultanan Utsmaniyah kemudian merambah sampai ke bagian Timur Mediterania dan Balkan. Dan menjadi awal penyebaran agama Islam di Eropa.[2]

2. Perkembangan Islam di Turki
a. Era Ustmaniyah
Islam adalah agama terbesar di Turki sejak zaman Kesultanan Utsmaniyah menguasai Turki pada tahun 1400-an pemeluk Islam di Turki semakin banyak. Kini sekitar 99,8% penduduk Turki adalah Muslim, Kebanyakan Muslim di Turki adalah Sunni dengan 70-80%, sisanya adalah Alevis dan Syiah dengan 20-30%. Ada juga pengikut Dua Belas Imam dengan 3%[3].
Memasuki tahun pertama Masehi, wilayah Turki yang saat itu bernama Kerajaan Bizantium dikuasai Romawi selama empat abad. Kekuasaan Romawi dijatuhkan kaum Barbar. Pada masa inilah ibukota kerajaan dipindahkan dari Roma ke Konstantinopel (sekarang Istambul). Pada abad ke-12 Bizantium jatuh ke dalam kekuasaan Kerajaan Ottoman yang dipimpin Raja Osman I. Inilah masa keemasan Turki Ottoman. Pada masa inilah pemerintahan Turki Ottoman memperoleh pengaruh Islam yang kuat .
Setelah Osman I meninggal, kekuasaan Kesultanan Utsmaniyah kemudian merambah sampai ke bagian Timur Mediterania dan Balkan. Dan menjadi awal penyebaran agama Islam di Eropa.[4]
b. Era Modern
Pada tanggal 29 Oktober 1923 republik Turki diproklamirkan setelah kesultanan dihapuskan pada tanggal 1 November 1922. Presiden pertama yang dipilih adalah Mustafa Kemal Atarturk sekaligus pendiri Turki modern. Sejak tahun 1928 Turki berubah menjadi Negara sekuler dengan dihapuskannya ketentuan mengenai “Islam sebagai agama resmi Negara” dalam undang-undang yang berlaku. Walaupun demikian, umat islam tetap merupakan mayoritas dan bebas melakuka ajaran agamanya serta berhasil memberikan kemajuan bagi negaranya.

Perkembangan Islam di Turki modern terbagi atas empat bagian yaitu sistem konstitusional, proses politik, perubahan sosial dan pembaharuan bidang agama. Untuk sistem constitutionalnya, konstitusi Turki sekarang ini yang berlaku sejak tahun 1961 mengatur agama baik dalam teksnya maupun dalam rujukannya kepada serangkaian hukum organis menyangkut sekulerisasi yang merupakan bagian dari hukum Negara sejak tahun 1920-an.[5]

3. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Islam di Turki
Turki adalah bekas jantung tempat salah satu kekhalifahan terbesar islam yakni Turki Utsmani. Oleh karena itu, keterkaitan bangsa Turki terhadap islam berlangsung sangat kuat sebab mereka adalah bangsa terkemuka di dunia Islam selama beratus-ratus tahun lamanya. Ini merupakan suatu indikasi tentang betapa pentingnya Islam dalam kehidupan nasional rakyat Turki. [6]
Mustafa Kemal (1881-1938) mendirikan Negara Republik Turki di atas puing-puing reruntuhan kekhalifahan Turki Usmani dengan prinsip pembaharuannya Westwenalisne, Sekularisme, dan Nasionalisme. Meskipun demikian, Mustafa Kemal bukanlah yang pertama kali memperkenalkan ide-ide tersebut di Turki. Gagasan sekularisme Mustafa Kemal banyak mendapat inspirasi dari pemikiran Ziya Gokalp (1875-1924), seorang sosiolog Turki yang diakui sebagai Bapak Nasionalisme Turki. Pemikiran Ziya Gokalp adalah sintesa antara tiga unsur yang membentuk karakter bangsa Turki, yaitu ke-Turki-an, Islam serta Modernisme.
Pada tahun 1928 negara tidak ada lagi hubungannya dengan agama. Sembilan tahun kemudian, yaitu setelah prinsip sekulerisme dimasukkan ke dalam konstitusi di tahun 1937, Republik Turki dengan resmmi menjadi Negara sekuler.
Perlu dipahami bahwa, sekulerisasi yang dijalankan oleh Mustafa Kemal tidak sampai menghilangkan agama. Sekulerisasinya berpusat pada kekuasaan golongan ulama dalam soal negara dan dalam soal politik. Yang terutama ditentangnya ialah ide negara Islam dan pembentukan negara Islam. Negara mesti dipisahkan dari agama. Institusi-institusi negara, sosial, ekonomi, hukum, politik, dan pendidikan harus bebas dari kekauasaan syari’at. Namun, negara tetap menjamin kebebasan beragama bagi Rakyat.[7]

C. Karakteristik Islam di Turki
Pada periode awal, syari’at Islam dilaksanakan dengan murni sesuai dengan ajaran Alquran dan sunnah. Sedangkan pada periode pertengahan sudah ada usaha untuk memasukkan hukum Islam ke dalam perundang-undangan negara yaitu ketika khalifah al-Manshur menyerukan untuk membuat suatu undang-undang yang diambil dari Alquran dan Sunnah yang berlaku untuk semua negeri. Usaha ini dilakukan setelah melihat adanya perbedaan pendapat di kalangan fukaha dan perbedaan putusan di kalangan hakim-hakim dalam memutuskan suatu persoalan yang sama. Usaha tersebut tidak berhasil karena para fukaha tidak ingin memaksakan pendapatnya untuk diikuti dan karena menyadari bahwa ijtihad yang dilakukannya bisa saja salah.[8]
Pada masa Turki Utsmani mayoritas muslim yang merupakan penduduk pribumi kerajaan tersebut sama sekali bukan monolitas. Mayoritas tersebut adalah penganut versi islam sunni (ortodhoks) dan negara utsmani menurut ideologi resminya adalah pelindung islam ortodoks didunia. Secara resmi negara memerangi umat muslim heterodoks bahkan lebih bengis ketimbang memerangi umat kristen.
Kelahiran republik turki yang diproklamirkan oleh musthafa kemal pada 29 oktober 1923 merupakan metamorfisis dari imperium usmaniah yang lain sama sekali. Dalam lapangan agama dan kebudayaan, musthafa kemal membuat sejumlah kebijakan yang sama sekali baru, pada 28 juni 1928 ia misalnya memperkenalkan bangku gereja serta jam kamar kedlam masjid, orang shalat dengan memakai sepatunya, menggunakan bahasa turki dalam shalat dan untuk membuat shalat dimasjid itu indah dan untuk membuat shalat dimasjid itu indah, mudah mendapat inspirasi serta memiliki nilai spiritual maka masjid perlu melatih mara musikus dan alat-alat musik.
Sepeninggal Kemal Attaturk, Ismet Inano diangkat menjadi presiden. Sejak itu kajian islam mulai semarak kembali. Perkembangan ini membawa sikap toleran terhadap agama dan rakyat mulai menyuarakan pandangan-pandangan agama mereka secara lebih bebas. Pada 1950 untuk pertama kalinya partai demokrat memperoleh kemenangan dalam pemilu. Sejak itu pula upaya-upaya untuk merehabilitasi keadaan dillakukan, misalnya dengan mengembalikan adzan dengan memakai bahasa arab.[9]


                          
[1] Gamal Komandoko, Ensiklopedeia Pelajar dan Umum, (Jakarta: PT Buku Kita, 2010) hlm. 575.
[2] Embryo Erchitect, Sejarah Perkembangan Islam Di Negara Turki, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka,2003) hlm.102.
[3] http://kota-islam.blogspot.com/2013/03/islam-di-turki.html dunduh pada 22 april 2014 pukul 10.00
[4] http://fbeshefi.blogspot.com/2010/06/sejarah-perkembangan-islam-di-negara.html, 15 April 2014, Pukul. 15.00 WIB.
[5] Dewan Redaksi Ensiklopedi islam, Ensiklopedi Islam, (Jakarta: PT. Ichtiar Baru Van Hoeve, 1997), hlm 115
[6] Ajid Thohir, Perkembangan Peradaban Dikawasan Dunia Islam, (Jakarta: Rajawali Pers, tth) hlm, 218.
[7] Ajid Tohir, Studi Kawasan Dunia Islam ( Jakarta: PT Raja Grafndo Persada,2011) hlm. 229-230.
[8]http://jaringskripsi.wordpress.com/2009/09/27/perkembangan-hukum-islam-di-turki/, 22 April 2014, Pukul. 10.00 WIB.
[9] Ajid Thohir, Perkembangan Peradaban..., hlm, 227

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama