METODOLOGI PENELITIAN ; PERMASALAHAN PENELITIAN

Permasalahan penelitian atau yang sering disebut dengan latar belakang atau konteks penelitian adalah bagian paling penting dalam setiap penelitian. Penelitian apapun bentuknya pasti berawal dari permasalahan yang akan dicari jawaban dari masalah yang diangkat. Sangat aneh apabila ada orang yang melakukan penelitian, tapi tidak berangkat dari masalah yang menjadi pokok penelitian. Melakukan penelitian bukan menceritakan sesuatu atau melaporkan sesuatu yang sudah lumrah diketahui oleh orang banyak, atau masalah yang diangkat sudah sudah diketahui jawabannya.

Masalah pada dasarnya sangat sederhana, yaitu tidak tercapainya harapan dengan kenyataann yang ada. Dalam kehidupan kita sendiri dapat kita tangkap, apa itu masalah. Coba anda banyangkan tentang sesuatu yang menjadi harapan dalam hidup anda. Pada saat harapan yang anda cita-citakan tidak tersampaikan atau terwujud, maka itu adalah masalah bagi anda. Dengan sadar atau tidak sadar anda pun akan mencari jalan keluar atau solusi dari harapan yang tidak tercapai tersebut. Mungkin saja anda kemudian membuat langkah-langkah baru dalam hidup adan untuk mencapainya dengan mempertimbangkan segala sesuatu, baik dan buruknya. Jadi sederhananya, itulah masalah dalam sebuah penelitian dan bagaimana menyelesaikan masalah tersebut.

Atau contoh sederhana seperti ‘lapar’. Masalahnya adalah lapar, fakta atau realitanya misalkan, anda memegang perut, merintih kesakitan, marah, merusak sesuatu, dan lain sebagainya dari fakta/realita lapar. Itu adalah masalah besarnya, yang akan dicari penyelesainnya agar tidak lapar lagi. Langkah-langkah yang dilakukan oleh setiap orang pasti akan berbeda-beda. Ada yang menghilangkan laparnya dengan cara tidur, makan nasi, makan roti, makan bubur, merokok, minuman manis, dan lain sebagainya. Coba perhatikan, cara untuk menghilangkan lapar banyak cara, dan itu adalah model penyelesaian masalah secara sederhana. Tentu dalam penelitian yang lebih komplek akan lebih banyak lagi variable-variabel yang diperlukan.

Gambaran masalah di atas pada dasarnya sudah dapat menggambarkan, apakah masalah penelitian itu?. Kita sudah dapat memetakan, mana masalah dan mana yang bukan masalah, hanya sebuah pernyataan saja.

Permasalahan penelitian selalu diawali dengan munculnya masalah yang sering disebut sebagai fenomena atau gejala tertentu. Tetapi tidak semua masalah bisa diajukan sebagai masalah penelitian. Ada syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi agar bisa diangkat sebagai masalah penelitian. Berdasarkan kajian referensi buku-buku metodologi peneltian, setidaknya terdapat tujuh syarat yang harus dipenuhi, yaitu:
1. Tersedia data atau informasi untuk menjawabnya,
2. Data atau informasi tersebut diperoleh melalui metode ilmiah, seperti wawancara, observasi, kuesioner, dokumentasi, partisipasi, dan evaluasi/tes,
3. Memenuhi persyaratan orisinalitas, diketahui melalui pemetaan penelitian terdahulu (state of the arts),
4. Memberikan sumbangan teoretik yang berarti bagi pengembangan ilmu pengetahuan,
5.  Menyangkut isu kontroversial dan unik yang sedang hangat  terjadi,
6. Masalah tersebut memerlukan jawaban serta pemecahan segera, tetapi jawabannya belum diketahui masyarakat luas, dan
7. Masalah itu diajukan dalam  batas  minat  (bidang studi) dan kemampuan peneliti

Tapi untuk lebih mantap dalam merumuskan permasalahan peneltiian (bukan rumusan masalah dalam bentuk pertanyaan) perlu diketahui beberapa prinsip dari masalah peneltiian yang bisa dianggkat menjadi penelitian ilmiah. Di antara lain:

Pertama, seperti contoh di atas masalah adalah tidak sesuainya antara harapan dan kenyataan yang ada. Apa saja dalam kehidupan yang tidak sesuai dengan harapan dan kenyataan itu adalah masalah yang bias diangkat menjadi permasalahan penelitian. Seperti, pemerintah menggratiskan pendidikan, fakta/realitanya sampai sekarang siswa masih mengeluarkan uang tertentu dengan nama tertentu yang besarnya sama dengan biaya pendidikan sebelumnya. Sehingga gratis biaya pendidikan hanya angin lalu saja. Contoh seperti ini adalah masalah. Atau dalam setiap jenjang pendidikan ada pendidikan islam yang tujuannya membentuk siswa menjadi beradab, berakhlak mulia, melakukan syari’ah. Tapi jika fakta/realitanya anak-anak banyak yang tawuran, kasus asusila banyak, tidak bias membaca al-qur’an, maka ini bias menjadi masalah.

Saya kira dalam kehidupan kita dikelilingi berbagai macam masalah yang perlu untuk dituntaskan dan dicari penyelesaiannya, baik masalah pendidikan, sosial, keagamaan, keluarga, anak usia dini dan lain sebagainya.

Kedua, masalah tersebut adalah sesuatu unik dan berbeda dari lainnya. Unik di sini adalah apa yang terjadi berbeda dengan apa yang berjalan pada umumnya. Seperti, pendidikan pada dasarnya adalah menjadikan orang semakin beradab, maka pendidikan adalah mendidik dengan adab, sopan santun, lemah lembut, kegembiraan. Tapi apabila sebuah lembaga/orang mendidik seseorang menjadi beradab, mempunyai sopan santun yang baik dengan cara kekerasan, pemukulan, dan lain sebagainya, maka ini adalah masalah yang unik, berbeda dengan yang lain.

Atau dalam penelitian studi kasus, unik itu adalah sesuatu yang melanggar etika, baik etika agama maupun etika sosial. Bila ada kasus seperti itu, maka masalah tersebut layak diangkat ke permukaan menjadi sebuah penelitian. Itu kasarnya, tapi tentu banyak yang tidak melanggar etika, tapi sangat berbeda dengan yang lain dan layak diangkat ke permukaan menjadi sebuah penelitian. Kalau sebuah masalah yang diangkat menjadi penelitian sama saja dengan yang lainnya, dan sudah ditahu jawabannya, maka tidak layak untuk diangkat menjadi penelitian.

Dalam masalah unik ini juga terkandung makna kebaruan atas apa yang menjadi permasalahan. Masalah tersebut adalah masalah yang baru dan menjadi perbincangan orang atau dilakukan oleh orang atau terjadi begitu saja, tanpa ada orang yang menyadari akan apa yang mereka lakukan, tafsirkan, dan apa yang dimaknai.

Namun secara garis besar, masalah dalam kehidupan merupakan perkara yang maklum diketahui oleh semua orang. Tapi bagaimana mengurutkan masalah, sering kurang menjadi perhatian orang. Dan bahkan jika seseorang diminta apa masalahnya, ia pun akan mengungkapkannya. Namun pada saat diminta untuk menguraikan atau kenapa menjadi masalah sering orang tidak mampu menjabarkannya. Sekarang tinggal kita mengasal kemampuan berpikir kita masing-masing, mana yang menjadi permasalahan yang dapat diteliti dan mana yang tidak.


Kediri, 14 April 2015

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama