Tujuan merupakan sasaran yang akan dicapai seseorang atau sekelompok orang yang melakukan suatu kegiatan. Secara definitif dapat dijelaskan bahwa tujuan pendidikan adalah perubahan yang diinginkan, yang diusahakan oleh proses pendidikan atau usaha pendidikan untuk mencapainya, baik pada tingkah laku individu dan pada kehidupan pribadinya atau pada kehidupan masyarakat dan pada alam sekitar.[1]
Menurut Ahmad D. Marimba fungsi tujuan itu ada empat macam :
a) Mengakhiri usaha
b) Mengarahkan usaha
c) Tujuan merupakan titik pangkal untuk mencapai tujuan-tujuan lain, baik merupakan tujuan-tujuan baru maupun tujuan-tujuan lanjutan dari tujuan pertama
d) Memberi nilai pada usaha itu[2]
Manusia adalah animal educandum artinya manusia itu pada hakikatnya adalah makhluk yang harus dididik, dan home educandus artinya manusia adalah makhluk yang bukan saja harus dan dapat dididik tetapi juga harus dan dapat mendidik.[3] Dalam Al Qur’an manusia menempati kedudukan khusus dalam jagat alam ini adalah Khalifah di atas bumi.
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." (QS. Al-Baqarah : 30) [4]
Selain itu manusia diciptakan juga untuk menjadi abdi atau hamba Allah SWT :
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.(QS. Ad-Dzariyat : 56)[5]
Pendidikan Islam menurut Prof. Dr. Hasan Langgulung ialah pendidikan yang memiliki empat macam fungsi, yaitu :
1. Menyiapkan generasi muda untuk memegang peranan-peranan tertentu dalam masyarakat pada masa yang akan datang. peranan ini berkaitan dengan kelanjutan hidup (survival) masyarakat sendiri.
2. Memindahkan ilmu pengetahuan yang bersangkut pada peranan-peranan tersebut dari generasi tua ke generasi muda
3. Memindahkan nilai-nilai yang bertujuan memelihara keutuhan dan kesatuan masyarakat yang menjadi syarat mutlak bagi kelanjutan hidup (survival) suatu masyarakat dan peradaban.dengan kata lain, tanpa nilai-nilai keutuhan (integrity) dan kesatuan (integration) suatu masyarakat, tidak akan terpelihara yang akhirnya akan berkesudahan kehancuran masyarakat itu sendiri.[6]
Menurut Prof. Omar Mohammad Al-toumy Al-Syaibani, tujuan pendidikan adalah perubahan-perubahan yang diinginkan pada tiga bidang asasi yaitu :
1. Tujuan Individu,
Berkaitan dengan individu, pelajaran dengan pribadi, dan apa yang berkaitan dengan individu pada perubahan yang diinginkan pada tingkah laku.
2. Tujuan Sosial
Berkaitan dengan kehidupan masyarakat sebagai keseluruhan , dengan tingkah laku masyarakat umumnya.
3. Tujuan Professionil
Berkaitan dengan pendidikan dan pengajaran sebagai ilmu, sebagai seni, sebagai profesi, dan sebagai aktifitas.[7]
Lebih jauh tentang tujuan pendidikan islam, Langgulung menerjemahkan tujuan tertinggi menjadi tujuan umum dan tujuan khusus. dengan kata lain tujuan pendidikan islam menurut Hasan Langgulung, dibagi ke dalam tiga kategori, yaitu: tujuan tertinggi atau akhir (aim), tujuan umum (goals), tujuan khusus (objectives).
Yang dimaksud tujuan umum adalah perubahan-perubahan yang dikehendaki, yang diusahakan pendidikan untuk mencapainya. Al-Abrasyi dalam kajiannya tentang tujuan pendidikan islam menyimpulkan tujuan umum bagi pendidikan, yaitu: 1. pembinaan Akhlak, 2. Menyiapkan anak didik untuk hidup di dunia dan di akhirat, 3. Penguasaan ilmu, 4. Keterampilan bekerja dalam masyarakat.
Sedangkan yang dimaksud tujuan khusus adalah perubahan-perubahan yang diinginkan yang merupakan bagian yang termasuk di bawah tiap tujuan umum pendidikan . Tujuan khusus ini merupakan realisasi dari pengetahuan, keterampilan, pola-pola tingkah laku, sikap, nilai-nilai dan kebiasaan yang terkandung dalam tujuan akhir dan umum.[8]
Tujuan tertinggi atau akhir bagi pendidikan adalah tujuan yang tidak dibatasi oleh tujuan lain, sekalipun bertingkat-tingkat di bawahnya tujuan-tujuan lain yang kurang dekat atau kurang umum daripadanya. Berbeda dengan tujuan umum dan tujuan khusus, tujuan akhir dengan pengertian ini tidak terbatas pelaksanaanya pada institusi-institusi seperti sekolah, pondok, masjid dll, tetapi wajib dilaksanakan oleh masyarakat.[9]
Bagi umat islam, maka dasar agama Islam merupakan pondasi utama dari keharusan berlangsungnya pendidikan. Karena ajaran-ajaran islam bersifat universal yang mengatur seluruh aspek kehidupan. Adapun prioritas pendidikan yang bersumber pada Al-Qur’an dalam upaya pembentukan kepribadian muslim ialah sebagaimana diilustrasikan berturut-turut dalam Al-Qur’an:
1. Pendidikan Keimanan Kepada Allah SWT
2. Pendidikan Akhlaqul Karimah
3. Pendidikan Ibadah[10]
[1] Mahfud Junaedi, Ilmu Pendidikan Islam Filsafat dan Pengembangan, (Semarang: RaSAIL Media Group, 2010), hlm. 95
[2] Nur Uhbiyati, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan Islam, (Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2012), hlm. 63
[3] Suwarno, Pengantar Umum Pendidikan, (Jakarta:Aksara Baru, 1988), 39
[4] Kementrian Agama RI, Al-Qur’an dan Tafsirnya Jilid I, (Jakarta: Lentera Abadi, 2010), hlm. 71
[5]Kementrian Agama RI, Al-Qur’an dan Tafsirnya Jilid Ix, (Jakarta: Lentera Abadi, 2010), hlm. 485
[6]Abu ahmadi dan Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam I, (Bandung: Pustaka Setia, 1997), hlm. 10-11
[7] Omar Mohammad Al-Toumy Al-Syaibani, Falsafah Pendidikan Islam (Falsafatut Tarbiyah Al-Islamiyah), alih bahasa: Hasan Langgulung, (Jakarta: Bulan Bintang, 1979), hlm. 399
[8] Mahfud Junaedi, Op. Cit., hlm. 101
[9] Omar Mohammad Al-Toumy Al-Syaibani, Op. Cit., hlm. 405
[10]Ridlwan Nashir, Mencari Tipologi Format Pendidikan Ideal, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), hlm. 77
Posting Komentar