SAAT HARUS DI JALAN DAKWAH (HUSNUL ZAKIAH)



Pada hari kamis tanggal 10 juli 2014 jam 03.00, kami sampai di Dusun Gelumpang dengan wajah yang lemas karena perjalanan yang jauh, akan tetapi setelah saya melihat sambutan masyarakat Dusun Gelumpang yang baik, saya dan teman-teman memberikan senyuman dan ucapan salam, mereka pun menjawab dengan semangat.
Setelah saya melihat keadaan masayarkat Dusun Gelumpang yang masih sangat awwam dan masih kental dengan budaya adat mereka dan juga sangat bertolak belakang dengan ajaran agama. Oleh sebab itu saya dan teman-teman tidak terlalu berani ngomong atau ceramah dengan leluasa karena kami takut mereka tersinggung. Akan tetapi mereka tidak marah dengan kegitan malam yang kita laksanakan walaupun sampai larut malam..


Saya dan teman-teman bangga melihat keaktifan remaja-remaja masjid Dusun Gelumpang yang membentuk mental anak-anak atau adik-adiknya. Dan juga kami bangga melihat anak-anak Dusun Gelumpang yang masih kecil-kecil bekerja keras untuk membantu orang tuanya di sawah dan ladang mereka. Walalupun mereka kerja keras namun mereka tidak lupa untuk menunut ilmu baik ilmu agama di masjid itu sendiri.

Adapun yang membuat saya dan teman-teman sedih melihat masyarakat Dusun Gelumpang adalah kondisi air yang masih kurang dan jarang keluar. Begitu juga dengan anak-anak yang masih kurang, baik dari segi ilmu maupun usia mereka yang sudah menikah di bawah umur. Tanpa mereka sadari bahwa kekurangan tersebut yang membuat mereka berselisih satu sama lain.

Dan kesan-kesan saya di Dusun Gelumpang juga pada saat saya dengan sebagaian masyarakat Dusun Gelumpang melaksanakan puasa adat yang di mana mereka tidak boleh ada keluar keringat  dan tidak diboleh menyentuh air. Adapun kalau menyentuh air cuman sampai pergelangan tangan. Dan juga kalau tidur tidak boleh sampai bermimpi, kalau bermimpi maka puasanya menjadi batal. Ada juga namanya lebaran adat yang biasanya dilakukan setelah lebaran idul fitri. Jadi kebiasaan adat tersebut sangat bertolak belakang dengan ajaran-ajaran agama Islam.

Akan tetapi yang menjadi prioritas dalam waktu dekat dan itu menjadi harapan kami dan kepala Dusun Gelumpang serta masyarakat di sana adalah kelancaran air. Dengannya dapat terlaksana kegiatan-kegiatan ibadah seperti shalat lima waktu dan yang utama adalah thaharah.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama