SUNNAH-SUNNAH YANG DILALAIKAN (2)



ISTINSYAQ DAN ISTINSYAR
Ini masih seputar sunnah-sunnah wudhu’ yang banyak dilalaikan kaum muslimin. Untuk diketahui istinsyaqadalah menghirup air dengan hidung sampai pada posisi khaithum, tidak sampai melewati ujung hidung. Dan istinsyar adalah mengeluarkan air yang sudah dihirup.
Untuk melakukan istinsyaqdan istinsyar diperlukan latihan secara perlahan-lahan setiap wudhu’. Karena biasanya, kalau belum terbiasa istinsyaq dan istinsyar, saat menghirup terasa seperti orang yang tenggelam.

Istinsyaqdan istinsyar sudah disebutkan dalam hadis nabi sebagai sunnah sebelum wudhu’ sebagaimana dalam hadis nabi:

“Dari Humran bahwa Utsman meminta air wudhu’. Ia membasuh kedua telapak tangannya tiga kali, lalu berkumur, beristinsyaq (memasukkan air ke dalam hidung), instinsyar (mengeluarkan air). Kemudian membasuh wajahnya tiga kali. Lalu membasuh tangan kanananya sampai siku tiga kali, dan membasuh tangan kirinya seperti itu. Lalu mengusap kepalanya. Kemudian membasuh kaki kanannya sampai mata kaki tiga kali, dan kaki kirinya seperti itu juga. Kemudian berkata, “ saya melihat Nabi Sallahu ‘alaihi wasallam berwudhu’ seperti wudhu’ saya ini”. (muttafaq alahi). 

Istinsyaqdan istinsyar dalam berwudhu’ adalah sunnah yang sangat dianjurkan Rasulullah. Sunnah tersebut tidak hanya sekedar memasukkan air dan mengeluarkannya, tapi lebih dari itu, pasti ada hikmah dibalik sunnah tersebut.

Dalam beberapa kajian literatur tentang istinsyaq dan istinsyar, sebagaimana berkumur-kumur sebelum wudhu’. Dari segi kesehatan, pada dasarnya jika dilakukan setiap kali berwudhu’, seharunya semua kaum muslimin akan mempunyai gigi dan gusi yang bersih. Begitu juga dengan istinsyaq dan istinsyar. Sunnah ini di samping untuk membersihkan hidung, karena bisa jadi di dalam hidung terdapat kotoran secara hissi dan kotoran yang tidak hissi seperti mahkluk tertentu yang hinggap di dalam hidung. Sebagaimana dalam hadis nabi

“Dari Abi Hurairah radiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah sallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “ apabila seseorang di antra kamu bangun dari tidur maka hendaklah ia menghisap air  ke dalam hidungnya tiga kali dan menghembuskannya keluar karena setan tidur di dalam rongga hidung itu (Muttafaq ‘alaihi)

Secara hissi, kebiasaan istinsyaq dan istinsyar dapat menghilangkan kotoran-kotoran yang ada di dalam hidung dan sisa-sisa lendir dari flu atau batur yang masuk ke dalam otak. Jika dilakukan secara rutin, maka dapat menghilangkan penyakit-penyakit sekitar hidung dan otak, seperti pusing, migrain, dan lain sebagainya.

Bagi mereka yang sudah akut dalam masalah kepala pusing dan sejenisnya, dapat melakukan istinsyaqdan istinsyar dengan memasukkan air  hangat yang dicampur air garam ke rongga hidung dengan ceret kecil. Insyallah, penyakit seperti pusing dan lain sebagainya, terutama lendir-lendir yang mengendap di kepala akan keluar dan menghilangkan penyakit di sekitarnya.

Jika sunnah istinsyaqdan istinsyar ini dilakukan setiap wudhu’ oleh kaum muslimin, maka pasti kaum muslimin akan sehat secara jasmani, terutama di sekitar otak dan hidung. Tapi kadang-kadang kemalasan membuat mereka tidak pernah melakukan sunnah ini. Kalau pun melakukannya, tapi hanya sekedar membasuhnya dengan air dan hanya dibagian hidung saja, padahal tidak hanya sekedar membasuh, tapi menghirup air.

Oleh karena itu, mari kita melaksanakan apa yang sudah menjadi sunnah dan dipraktekkan oleh Rasulullah. Tidak melakukan sesuatu yang tidak pernah dikerjakan, dan meyusahkan kita untuk melakukannya dan bahkan memberatkan diri. Allah sudah menjadikan ajaran ini mudah, dan kalaupun ada dua urusan dalam agama, maka pilihlah yang paling mudah untuk dilakukan. Wallahu a’lam bi al-shawab

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama