QURBAN DAN UJIAN KEIMANAN

Hari Raya Idul Adha identikdenga hari raya qurban atau hari menyembelih binatang yang halal, terutama kambing, domba, sapi, atau lainnya. Qurban adalah bentuk ibadah kepada Allah dengan mendekatkan diri melalui perintah menyembelih binatang. sehingga menyembelih harus diniatkan karena Allah dan untuk Allah. bila sembelihan diniatkan selain kepada Allah, maka binatang yang di sembelih menjadi bangkai.

Tapi di sini kita tidak membicarakan tentang masalah halal maupun haramnya binatang itu. yang lebih urgen adalah pelaksanaan perintahh  Allah untuk menyembelih sebagai perwujudan dari ketakwaan kepada Allah subhanahu wata’la.

Qurban dilaksankankan bagi mereka yang mampu berqurban. mereka yang tidak mampu tidak perlu berqurban. Di sinilah mudahnya ajaran agama, tidak ada yang sulit. walaupun seseorang sangat ini beribadah dengan berqurban, kalau ia patungan untuk berqurban, ia tidak termausk orang yang wajib berqurban. Mereka yang secara financial mampu atau mempunyai binatang ternak yang diwajibkan untuk berqurban.

Namun kadang-kadang, di saat Bulan Qurban sudah dekat. orang-orang banyak yang berpikir untuk mencari kupon qurban. Memang tidak salah, tapi ada sebagian mereka yang mampu berqurban, malah mencari daging qurban. padahal Allah memberikan ancaman bagi mereka yang mempunyai keluasan untuk berqurban, tapi tidak berqurban, maka jangan sekali-kali mendekati tempat shalat kaum muslimin. dalam sebuah hadis, Rasulullah bersabda, “ barangsiapa mempunyai keluasan dan tidak menyembelih, maka jangan sekali-kali mendekati tempat shalat kita”.

hadis ini adalah ancaman bagi merka yang mampu berqurban tapi tidak mau berqurban dengan berbagai alasan. Coba perhatikan mereka yang menikmati liburan pada saat libur Hari Raya Idul Adha. Untuk liburan saja bisa menghabiskan uang sampai jutaan bahkan puluhan juta rupiah, tapi hanya untuk satu ekor kambing yang hanya satu jutaan “merasa” tidak mampu untuk dibeli. atau untuk membeli smartphone dengan harga sampai 5 jutaan mampu dibeli, tapi untuk berqurban satu ekor kambing masih berpikir panjang.

kadang-kadang kita untuk urusan ibadah dalam bentuk berbagi dan mengeluarkan harta,sering membuat tameng dengan merasa tidak mampu sebagai alasan. Sedang yang bukan urusan ibadah, kita tidak pernah berpikir, karena alasan manusia. khawatir kalau manusia membicarakan yang tidak baik tentang kita, padahal hal tersebut bukan bagian dari ibadah kepada Allah.


Kita bisa berpikir sendiri-sendiri, apakah saya mampu berqurban atau tidak?. Ini adalah ujian keiamanan dan ketakwaan kita kepada Allah. Jika kita mampu tapi tidak melaksanakannya, maka ancaman Allah sudah menanti kita. dan kalau kita melaksanakannya, maka pahala besar bagi kita sudah disediakan oleh Allah subhanahu wata’la. Mudah-mudahan kita menjadi hamba yang selalu menjalankan perintah Allah. Amien.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama